Tuesday, February 10, 2009

Langkah Pertama

Setelah semua energi positif yang memantapkan hati untuk memulai sebuah usaha telah terkumpul, barulah aku memberanikan diri untuk menatap masa depan dengan pilihan hatiku. Walaupun begitu, masih saja ada tersisa keraguan dalam hati. Akan tetapi jikalau aku selalu memikirkan semua keraguan ini, maka aku tidak akan pernah beranjak dari sini.

Aku mencoba membebaskan pikiranku melanglang buana untuk mencari semua ide yang ada. Menggali semua potensi dan kesempatan yang ada untuk membuka peluang baru. Tak ada batasan pemikiran. Bahkan imajinasi yang tak logis pun semakin banyak terpikirkan.

Semuanya aku tuangkan dalam catatan-catatan yang berserakan. Karena ide bisa saja muncul sewaktu-waktu, maka setiap kali sebuah ide muncul, langsung saja aku tuliskan, entah itu pada sebuah kertas, pada buku catatan, pada komputer, pada kertas tissue. Jadi apapun yang bisa dijadikan catatan, aku manfaatkan. Catatan-catatan kecil yang berserakan tersebut biasa aku sebut "sobekan ide", yang artinya ide tersebut baru merupakan bahan pokok yang harus diolah dan digabungkan dengan ide-ide lain yang mendukung.

Mulailah proses mengumpulkan "sobekan-sobekan ide" tersebut ke dalam satu buku, yang tujuannya agar aku bisa membaca ulang ide-ide tersebut dan menggabungkannya satu sama lain, dan nantinya bisa menghasilkan ide-ide yang spektakuler dan relevan untuk keadaan saat ini. Jikalau ide tadi masih belum relevan untuk keadaan saat ini, maka ide tersebut akan aku simpan untuk sementara waktu. Sampai nanti jika sudah saatnya pas, akan langsung aku launching.    

No comments:

Post a Comment