Tuesday, March 3, 2009

Interlude 4

Aku kembali duduk di depan komputerku. Keyboard yang udah mulai kotor tertutup debu. Di sela-sela tobol sudah mulai tertimbun debu-debu yang terlihat begitu jelas.

Nggak tahu kenapa aku ngeras seperti orang bingung. Bingung mau ngapain. Apa yang harus aku kerjakan? padahal jika aku buat daftar pekerjaan yang harus aku lakukan, aku yakin lembaran kertas daftar tersebut akan begitu banyak sekali. Tapi kenapa saat ini aku merasa begitu linglung. Sepertinya aku benar-benar melupakan konsep prioritas yang biasa aku anut. Dimana aku selalu mendahulukan pekerjaan yang lebih penting dan lebih URGENT. Dan kali ini aku melupakan hal tersebut. Sehingga otakku seakan tidak bekerja secara maksimal. Bahkan rasa kantuk pun sudah mulai datang. Lambat laun mulai membiusku untuk segera memejamkan mata. Namun sungguh tak masuk akal jika saat ini aku tidur.

Sekarang sudah mulai terkuak apa yang harus aku lakukan. Tapi kenapa aku belum memulainya. Apalagi yang harus aku lakukan?? Sepertinya aku membutuhkan pemicu. Seperti halnya untuk menyalakan korek api, perlu diberi percikan-percikan lebih dahulu. Kira-kira apa yang bisa melecut semangatku, apa yang bisa membuatku bangkit saat ini, apa yang bisa membuatku benergi? sugesti positif seperti apa yang harus aku masukkan ke otakku supaya otakku bekerja secara maksimal dan menghasilkan begitu banyak ide kreatif?

Aku mencoba untuk menulis apa yang aku rasakan saat ini. Mulai dari badan yang terasa lelah. Kelopak mata yang rsaanya sangat berat untuk dibuka. Pinggang yang rasanya sakit. Dan aku selalu saja menguap. Ya, mungkin karena aku membutuhkan oksigen yang banyak untuk segera tidur..